DEJAVU : THE ENTITLE

Jadi nama apa yang cocok untuk tim futsal kelas kita? Kira-kira itulah pertanyaan esensial yang sedang dirundingkan oleh sekumpulan pria ‘ngakunya sholeh’  setelah selesai sholat dhuha pada pagi yang cukup bersahabat di dalam Masjid Kampus. Sekumpulan pria itu termasuk aku.

Saat itu, kami sedang bingung menentukan nama untuk tim futsal kelas karena beberapa minggu lagi akan diadakan liga futsal se-kampusku, Kampus UN* Cabul (Cabang Bantul). Lebih pentingnya lagi, tim futsalku akan membuat seragam futsal untuk dijadikan jersey kebesaran dalam setiap laga akbar. Jadi nama untuk tim futsal kelas harus segera ditemukan.

Banyak sekali nama-nama aneh dan mistis wara-wiri berseliweran dalam pembicaraan yang renyah itu. Sampai pada satu momen dimana seseorang tiba-tiba mencuatkan nama DEJAVU sebagai nama tim futsal kelas. Nama yang unik. Aku sangat menyukainya. Untuk menguatkan makna dibalik nama itu, seorang temanku lainnya lalu memberikan akronim untuk DEJAVU, yakni De Jawara Futsal. De yang dimaksud disini adalah kelasku.

Singkat cerita, semua temanku yang lainnya menyetujui nama itu untuk dipakai sebagai nama tim futsal kelas. Sekedar info, nama itu cenderung menjadi momok bagi tim futsal kelasku. Karena setelah memakai nama itu, prestasi terbaik kami dalam 4 tahun mengikuti liga fusal se-kampus hanya menjadi juara 2. Itupun terjadi di tahun pertama kuliah, ketika darah dan gairah masih begelora dan membara.

Setelah selesai membahas nama untuk tim futsal kelas, akhirnya kami melanjutkan aktifitas lagi, yang mana adalah kuliah. Saat itu, kami masih di semester awal kuliah. Seingatku, aku pribadi masih so excited untuk mengikuti perkuliahan. Maklum, semangat kemahosiswaanku masih berkobar, apalagi slogan “Hidup Mahasiswa Indonesia” juga masih terngiang-ngiang di telinga. Heuheu.
 
Sebenarnya kisah nestapa tim futsal Dejavu bukanlah inti dari tulisan ini. Tujuanku menulis postingan ini bukan hanya untuk menceritakan sejarah pembentukan nama tim futsal kelasku, tapi lebih dalam lagi aku ingin menceritakan seluk-beluk sejarah pembentukan nama kelasku. Karena, DEJAVU juga sangat erat dan bahkan juga menjadi julukan untuk kelasku, Kelas D PGSD UN* angkatan 2012. Ya, meskipun mungkin hanya seluruh teman sekelas saja yang memanggil kelas kami seperti itu.

Cerita ini hanyalah pembuka kisah-kisah ku yang sebenarnya. Anggap saja, tulisan ini sebagai perkenalan. Sederhananya, tulisan ini hanya untuk mengenang tiga setengah tahun tahun kebersamaanku dengan seluruh teman kelasku, karena pada saat aku menulis ini kami sekelas sudah masuk Semester akhir.

Tentunya cerita ini hanya berdasarkan sudut pandangku saja. Jangan menganggap tulisan ini sebagai representasi peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelasku selama kami bersama. Aku menulis kisah ini berdasarkan apa yang kurasakan saja. Jadi tulisan ini bisa fakta maupun fiksi.

Oke, silakan panggil aku sentimental, melankolis, atau semacamnya, tapi pada dasarnya aku hanya ingin mengabadikan momen-momen luar biasaku dan seluruh teman sekelas. Harapannya pada masa depan, aku bisa merasakan ‘dejavu’ tentang pengalamanku kuliah  ketika kelak aku membaca tulisan ini.

Kemudian, untuk teman-teman kelasku yang kebetulan membaca ini, jangan terlalu berekspektasi tinggi. Aku harap kalian tidak ge-er atau justru malah sakit hati ataupun sejenisnya. Tulisan ini khusus ku buat untuk diriku pribadi, yang secara spektakuler kalian termasuk bagian dari tulisan ini, bagian yang memiliki porsi tidak sedikit dalam sejarah hidupku.

Mungkin sekian saja untuk saat ini. Kulanjutkan ceritaku besok, atau mungkin lusa, atau mungkin minggu depan, atau mungkin kalau aku sempat saja, atau mungkin tidak sama sekali.


*Now Playing : Closing Times-nya Semisonic

Comments

  1. wahahaha, milih nama tim futsal memang nggak gampang. dulu gue juga pernah dipusingkan dengan hal itu dan... akhirnya memilih nama clan dota sebagai nama tim futsal -___-

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju,, perlu pertapaan dan kontemplasi mendalam

      Delete

Post a Comment

Popular Posts