KOLOM MUSIK : REVIEW ALBUM BARU SIMPLE PLAN


Finally!!!! Setelah empat tahun nunggu, akhirnya keluar juga album terbaru dari grup band Simple Plan. Meskipun sudah sejak sebulan lalu album kelima ini dirilis, gue baru bisa leluasa mendengarkannya beberapa hari belakangan ini. Yuk, membahas album terbaru dari band favorit dunia akhirat gue ini!

Album kelima Simple Plan ini diberi judul “Taking One for The Team”. Masih belum jelas alasan dibalik penamaan album ini, namun jika diurutkan dari album-album sebelumnya mulai dari “No Pads No Helmet… Just Balls” yang melambangkan kenekatan mereka dalam memulai karier dengan bermodal keberanian, maka album ini rasa-rasanya juga masih memiliki makna yang berkesinambungan. Kalau menurut gue, maksud dari album ini adalah mengenai kekompakan seluruh personel yang masih tetap setia bergabung di grup ini. Pasalnya kebanyakan band yang sealiran mereka atau band pada umumnya akan dengan mudah gonta-ganti personil. Bahkan ada juga yang secara tragis bubar ditengah jalan (cc: My Chemical Romance). Tapi untuk personil Simple Plan, mereka berlima masih tetap kompak. Beri applause untuk mereka semua!!!

Dalam album “Taking One For The Team” ini terdapat 14 lagu yang keren semua. Oh ya, sebenarnya proses pembuatan album ini sudah sejak dua tahun yang lalu. Mereka mulai meluncurkan beberapa single secara bertahap sebagai demo untuk album terbaru mereka ini. Namun baru kesampaian dirilis di awal tahun ini. Juga, di album ini Simple Plan berkolaborasi dengan beberapa musisi lain seperti Nelly, Jordan Pundik dan Juliet Simms.

Yang membuat gue suka dengan album ini adalah musik mereka yang masih tetap setia mengusung genre pop-punk yang memang sudah menjadi akar musik mereka. Jujur, dibanding album sebelumnya, “Get Your Heart On”, gue lebih suka sama album ini. Mendengarkan semua lagu di album ini membuat gue bernostalgia dengan Simple Plan yang dulu, yang baru pertama merintis karir mereka di dunia musik. Ya, album ini memiliki daya tarik serupa dengan album pertama. Meskipun secara kualitas belum sanggup menandinginya.

Lagu yang dijadikan single hits untuk membuka album mereka adalah “Opinion Overload”. Lagu yang gahar namun tetap ritmis dan catchy ini menjadi wujud protes mereka terhadap para kritikus dan haters yang tidak menyukai mereka. Ya, meskipun band ini tidak controversial, namun banyak kritikus yang memberi rating yang sedikit. Hal ini dikarenakan musik mereka yang bagi mereka ‘tidak rock tidak pop’. Kalo menurut gue sendiri, musik mereka justru memiliki kekhasannya tersendiri. Dengarkan dengan saksama, wahai para pembenci!!! I’m doing exactly like I want to. What part of that don’t you understand? Hey!

Selain lagu Opinion Overload, yang membuat gue teringat dengan Simple Plan muda adalah lagu Kiss Me Like Nobody’s Watching, Farewell dan P.S I Hate You. Lagu-lagu itu sangat Simple Plan banget. Tapi lagu yang lain juga tetep asik dan mempunyai karakternya sendiri kok. Dengerin aja.



Kekuatan utama album ini adalah musik mereka yang masih tetap asik, yang kalo menurut gue seperti lagu anak-anak yang nadanya sangat sederhana dan mudah dihapal tapi dibalut dengan musik rock menjurus punk yang rapi, cerdas dan easy listening. Selain itu, tentu yang membuat gue suka banget sama Simple Plan adalah lirik-lirik lagunya. Ga tau kenapa, semua lagu Simple Plan sangat sesuai dengan sepak terjang kehidupan gue, bahkan sejak gue ngedengerin album pertama mereka. Meskipun ga begitu paham artinya, gue udah merasa bahwa keresahan yang dibawakan kang Pierre cs sangat sesuai dengan apa yang gue rasain. Mungkin memang inilah kekhasan dari grup dari Kanada ini. Simple Plan selalu menulis lagu yang menceritakan tentang seseorang yang kesepian, tersesat, sedang mencari jati diri dan membutuhkan seseorang yang benar-benar mempedulikannya. Ohmegot, gue banget itu mahhh!!! Pantesan.

Saking sukanya gue dengan album ini, gue yang kurang kerjaan juga bisa membuat sebuah cerita dari lagu-lagu mereka di album ini. Sekalian mengenalkan lagu-lagu dari album mereka, mari simak cerita berdasarkan lagu dari album mereka.

Cerita dimulai dengan lagu “Problem Child” yang berkisah tentang kegelisahan seorang anak muda yang merasa bahwa dirinya selalu menjadi masalah dan beban buat orang tuanya (Sekedar info, lagu ini mengingatkan kita dengan lagu Untitled/How Could This Happen To Me). Kemudian beralih ke masalah sosial, cerita selanjutnya tentang kejengahan anak muda itu terhadap semua kritikan yang menyerang dirinya baik dari teman-temannya dan dari lingkungannya. Ada dua lagu yang mewakili perasaan itu, yaitu “Opinion Overload” dan “I Refuse” (kedua lagu ini sangat energik dan menghentak). Setelah isu sosial selesai, kemudian si anak muda ini mulai mengenal cinta. Anggap saja, anak muda ini adalah laki-laki yang jatuh cinta pada gadis cantik. Ilustrasi cerita ini dimulai dari lagu “I Dream About You” yang simfonis dan memiliki makna seorang laki-laki yang sedang kasmaran. Kemudian, saking kasmarannya, laki-laki ini menganggap bahwa gadis pujannya adalah orang paling sempurna untuknya, “Perfectly Perfect”. Perasaan itu semakin menjadi-jadi dan kemudian “Boom”, laki-laki dan perempuan menjadi pasangan. Asmara yang menggelora di antara laki-laki dan perempuan berlanjut menjadi cerita mainstream sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara, cerita ini hadir dalam lagu “Saturday”, “I don’t Wanna Go To Bed” dan “Kiss Me Like Nobody’s Watching”.

Kebahagiaan yang terjadi ternyata tak bertahan lama, sepasang kekasih itu mulai menemukan perbedaan-perbedaan dan perdebatan dalam hubungan mereka. Seolah semua hal menjadi terasa menyebalkan, “Everything Sucks”. Kemudian mereka menjadi saling membenci dan lahirlah surat-surat yang intinya berisi “P.S I Hate You”. Puncak dari hubungan mereka adalah mereka putus. Hal ini secara tegas diungkapkan dalam lagu “Farewell”. Setelah putus sang anak muda mulai berusaha untuk move on melalui lagu “I Don’t Wanna Be Sad”. Dan pada akhirnya sang anak muda berhasil move on. Namun beberapa tahun setelahnya, si anak muda ini mulai rindu dengan sang gadis, mantan kekasihnya. Perasaan itu hadir dalam lagu “Nostalgic” yang juga menjadi akhir kisah cinta mereka.

Nah, mungkin seperti itulah ilustrasi cerita dari album terbaru Simple Plan versi gue. FTV banget kan, hehehe...
Sekian dan salam “What part of that don’t you Understand????”



Comments

  1. Mengingat kejayaan simple plan jadi inget masa masa smp
    Wah memang ya, klo ada satu lagu yang pas banget dengan alur kehidupan kita jadi bikin baper...trus ngait ngaitin klo itu lagu gue bgt hahaai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju banget,, tp kalo untuk urusan Simple Plan semua lagunya bikin baper,, hehe

      Delete
  2. Hahahaha aku seneng banget sama alur cerita ala Simple Plannya :) Yap, album ini juga ngingetin aku zaman-zaman dulu masih dengerin Perfect. Album sebelumnya juga aku kurang suka. Kalau lagu favorit di album ini kayaknya Problem Child deh. Ah, semoga mereka tour ke sini ya.

    By the way, aku tunggu kunjungan baliknya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha,, kalo dipikir2 ini album emang sengaja dibuat kayak cerita,,
      Setuju,, tp kalo gue lebih prefer ke perfectly perfect,, syahdu bett,, hehe
      Siap meluncur...

      Delete
  3. Lagu-lagu Simple Plan memang mewakili masa-masa pencarian jati diri dan jiwa pemberontak, itu yang bikin "gue banget".
    wah, udah lama banget gak update simple plan, belom denger lagu-lagu terbarunya, deh.
    Jadi lagu di album ini kayak berkaitan gitu, ya, sampai bisa dibuat ilustrasi cerita, keren...
    Kayaknya mau denger mulai dari perfectly perfect, deh, hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener bangett,,
      Semua lagunya meewakili pencarian jati diri dan jiwa pemberontakan
      pilihan bagus.. perfectly perfect lagunya yahud

      Delete
  4. Udah lama banget malah nggak dengerin Simple Plan. Terakhir yang Summer Paradise. Yang gue demen banget yang sama Taka tuh. \:p/

    ReplyDelete
    Replies
    1. makanya dengerin yang baru bangg,, biar kekinian :D
      gue juga suka yang pas duet itu..

      Delete
  5. Love love banget sama mereka. Aku baru denger beberapa lagu di album ini, nyicil - nyicil dulu hehehe. Apalagi yang Opinion overload aku ulang2 nggak berhenti2, soalnya lagunya asyik banget, ya dari dulu lagu mereka memang asyik2 banget, apalagi lirik2 nya yang nendang dan nggak hanya soal cinta2an tapi dicampur dengan bumbu2 kegalauan, labil, protes dan pemberontakan, setuju banget, itulah yang menjadi ciri khas merekaaa. Nggak pernah bosan denger lagunya dari SMA sampe sekarang, lima tahun kemudian wkwkwkwk... pokoknya tak lekang oleh waktu banget. Kalo semisal ditanyain; lagu sp yang terfavorit aku jadi bingung soalnya aku suka semuaa berkesan baget, tergantung suasana hati. Aku berharap semoga mereka keluarin album lagi, terus sering2 dateng ke Indonesia haha

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. Keren alur ala author 👍
    Tapi kurang yang 'singing in the rain' thor

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts