MENANTI HUJAN
Aku ingin membisiki hujan tentang rinduku yang terlalu tajam kepada orang itu di tengah rintik-rintik air yang berderai membasuh wajahku, entah itu air hujan atau air mataku. |
Sudah terlalu lama hujan tidak
turun di bagian bumi tempat ku biasa menjejakkan kaki. Membuatku haus. Sebuah
dahaga akan air hujan yang membuatku gusar. Seharusnya menurut ilmu cuaca,
sekarang ini sudah masuk musim hujan. Bahkan hari ini adalah hari terakhir di
bulan September. Waktu dimana aku harus membangunkan Billie Joe Armstrong.
Kenapa gerangan kau belum datang hujan?
Ada banyak cerita yang ingin ku
kisahkan pada hujan. Sama seperti biasanya aku mendongenginya di musim hujan
lalu. Ada sebuah tragedy besar yang terjadi dalam hidupku yang seharusnya hujan
berhak untuk mengetahuinya dan turut merasakannya. Akan tetapi tragedy itu
terjadi terlalu cepat. Sampai-sampai aku pun tidak menyadari bahwa hari menyebalkan
itu akan datang. Ah, seharusnya hujan ada disana. Tidak lengkap kesedihanku
waktu itu ketika hujan tidak hadir. Hujan berhak tahu. Karena sudah menjadi
tradisi bahwa aku, hujan dan orang itu akan saling bercerita ketika kami
bertiga saling berjumpa. Tapi orang itu kini telah tiada. Membuatku sangat
merindukan hujan lebih dari biasanya. Aku ingin bertukar cerita dengan hujan
tentang orang itu. Pahlawan yang aku dan hujan kagumi.
Aku ingin membisiki hujan tentang
rinduku yang terlalu tajam kepada orang itu di tengah rintik-rintik air yang
berderai membasuh wajahku, entah itu air hujan atau air mataku. Sudah menjadi
kesepakatan, aku dan hujan tidak akan saling berdebat tentang air siapa yang
lebih hebat dan lebih kejam. Air mataku atau air hujan. Meskipun diam-diam aku
sangat takjub dengan kedahsyatan hujan.
Aku dan hujan adalah teman.
Kawanan terasing yang dirindukan sekaligus dibenci. Meskipun aku belum pernah
menjumpai seseorang yang benar-benar merindukanku, kecuali orang itu, yang kini
telah tiada. Ah, aku teringat dia lagi. Hujan cepat datanglah! Aku sudah tidak
sabar untuk berbagi kesedihan denganmu.
Aku ingin berjalan perlahan
bersamamu. Ingin ku dengar rintik-rintik merdumu. Ingin kurasakan aroma khas
petrichormu. Ingin kujiwai segala gundah gulanamu. Ingin ku peluk dirimu, agar
kita bisa saling menghangatkan. Ingin sekali aku bertemu denganmu agar kita
bisa saling menenangkan. Agar kita bisa saling mendamaikan.
thanks for visit,,
ReplyDeletesemoga bisa ketemu lagi yah.... hahaha *np: Hujan - Utopia*
ReplyDeleteMakasih doanya haha,, kalo sekarang2 ini gue lg rajin ngedengerin mocca, apalagi yg 'hanya satu',, shahdu bgt,,
Deleteini sudah oktober gan kok belum hujan ya... *np:Hujan Turun - SO7*
ReplyDeleteGue jg kagak tau gan,, moga2 aja cepet datang ...
Delete