HAL TERSULIT DALAM KEHIDUPAN
“Apakah kau tahu hal paling sulit
dalam kehidupan?”
“Permulaan. Semua manusia pasti sulit
melakukannya.”
“Benar. Tapi apakah kau tahu ada
hal yang lebih sulit dari permulaan?”
“Aku tidak tahu. Jika manusia
sudah memulai sesuatu, mungkin hal paling sulit selanjutnya adalah mengakhiri. Apakah
itu jawaban yang kau cari?”
“Aku justru tidak memikirkan hal
itu. Tapi setelah kupikir-pikir lagi, jawaban itu masuk akal. Tapi bukan itu
jawabannya.”
“Aku menyerah. Aku tidak tahu
lagi apa yang lebih sulit dari kedua hal itu. Jadi apa jawabannya?”
“Memulai kembali. Sangat sulit
untuk melakukannya, meski kita pernah memulai sesuatu. Aku pernah merasakannya.
Dulu aku sangat kesulitan untuk memulai sesuatu. Kemudian hari demi hari berlalu
aku mulai nyaman menjalaninya.
Sampai kemudian aku bertemu
dengan sebuah akhir, yang mana selalu disebut sebagai perpisahan. Hatiku hancur
berkeping-keping ketika orang yang kusayangi meninggalkanku. Kemudian, belum sembuh
semua lukaku aku sudah harus bertemu hal baru yg ternyata lebih sulit dari
memulai dan mengakhiri. Memulai kembali.”
“Maaf, aku turut berduka cita
untukmu. Jadi apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan padaku?”
“Jagalah orang-orang yang kau
sayangi. Kau harus tahu dalam setiap ‘halo’ yang menyenangkan disitu sudah
terselip ‘selamat tinggal’ yang menyedihkan di dalamnya.. Seperti ‘amin’ dalam
setiap ‘bismillah’. Semuanya satu paket Aku hanya ingin mengingatkanmu untuk
selalu mempersiapkan dirimu untuk hal tersulit dalam kehidupan, memulai
kembali.”
“Terima kasih nasehatnya. Aku akan
selalu mengingatnya. Sekarang apa yang bisa kulakukan untuk membantumu memulai
kembali kehidupanmu?”
“Sampai sekarang aku tidak tahu.
Saat ini aku sedang memasuki ruang gelap. Aku tidak bisa merasakan apapun
selain hatiku yang sakit. Mungkin saat ini sakit adalah hal yang paling kubutuhkan.”
“Maaf, mungkin aku tidak pernah
tahu apa yang sebenarnya sedang kau rasakan saat ini. Tapi jika boleh ganti
memberi nasehat, aku mempunyai satu.
Kau harus membedakan apakah kau
saat ini sedang menyelam atau justru tenggelam. Kedua-duanya sama-sama jatuh ke
dalam dan keduanya pun juga akan kembali ke permukaan. Tapi satu hal yang
membedakan. Ada yang kembali dalam keadaan tidak bisa diselamatkan.”
“Terima kasih nasehatmu. Akan kupikirkan
matang-matang apa yang kau ucap barusan.”
“Tentu. Kau harus sering-sering
mampir kesini.”
“Akan kuusahakan.”
#conversation #with #my #head
Boleh juga. Emang bener nih. Misalnya mulai ngbelog...dijalanin lamaaa gitu. Tau-tau mandeg. Nah memulainya lagi dengan style kita yang bener-bener kita tuh susah juga.
ReplyDeleteyups,, kadang setelah pergi, sulit untuk kembali lagi ahaha
DeleteMemulai kembali. HH.. Harus dengan niat yang kuat. :)
ReplyDeleteamin!
Delete