MOMEN EUREKA
Seperti momen Eureka yang terjadi
pada Archimedes, pagi ini pun aku merasa menemukan momen Eureka-ku sendiri.
Bukan penemuan yang sanggup menggemparkan dunia memang, tapi bagiku momen itu sudah
cukup membuatku menyadari sesuatu. Hal kecil nan sederhana yang sudah kupahami
sejak kecil dan berkali-kali ku dengarkan, tapi jarang kulakukan yang mungkin
saja dampaknya sangat besar.
Kejadiannya begini, tadi pagi
menjelang siang, aku memakan nasi goreng buatan ibuku, yang rasanya tidak kalah
jauh dengan penjual nasi goreng professional. Lahap sekali aku memakannya. Mungkin
karena tadi pagi aku jogging bareng teman-temanku. Kemudian setelah istirahat
beberapa menit, aku meneruskan PR-ku untuk membaca novel Norwegian Wood-nya
Haruki Murakami. Hari ini memang aku berniat untuk menyelesaikan novel itu
karena masih ada dua novel lagi yang menunggu untuk kubaca dengan deadline
hanya 12 hari. Ya, benar, aku meminjam novel-novel itu di rental buku dekat
kampusku yang baru kuketahui beberapa hari lalu. Agak menyesal juga ketika aku
mengetahuinya baru sekarang di waktu kuliahku sudah memasuki periode skripsi.
Nah, ketika aku makan nasi goreng
itu tiba-tiba aku teringat sesuatu yang mengganjal. Kemudian ku minum air putih
beberapa teguk untuk mencoba mengingat sesuatu yang mengganjal pikiranku itu
dan juga untuk mengakomodasi sistem pencernaanku yang mulai terasa berat dan
seret. Lalu tiba-tiba Eureka! Aku mengingatnya. Sebenarnya sepele. Tapi efeknya
menjadi meluas ke segala ruang kehidupanku.
Penasaran apa yang kutemukan
dalam segelas air putih itu? Baik, akan kuberi tahu. Dalam seteguk air itu aku
teringat kalau aku tadi belum sempat membaca doa sebelum makan. Sebenarnya tidak
masalah juga sih, karena ketika lupa manusia mempunyai cadangan doa di
tengah-tengah makan itu. Aku melanjutkan makan nasi gorengku, sampai selesai.
Harusnya persoalannya selesai
disitu, tapi pikiranku memaksa untuk bekerja lebih keras. Mungkin hal ini
diakibatkan oleh novel yang kubaca barusan. Kealpaanku dalam membaca doa
sebelum makan itu membuatku berpikir radikal. Apakah baru kali ini saja aku
melupakan doa pembuka, bukan untuk makan saja, tapi untuk semuanya? Ternyata aku
sering melupakannya. Aku selalu lupa untuk mengawali semua kegiatanku dengan
doa, bahkan hanya untuk mengucapkan Bismillah pun aku jarang. Meskipun sederhana,
tapi entah kenapa persoalan itu mengganggu pikiranku. Kesimpulanku, ternyata
selama menjalani kehidupan ini aku kurang Bismillah. Aku kurang melibatkan
Tuhan dalam segala perbuatanku. Meskipun dulu aku pernah berjanji untuk
melibatkan Tuhan dalam segala perbuatanku tapi ternyata sampai sekarang aku
belum benar-benar mempraktikannya. Hidupku Kurang Bismillah pemirsa!
Jadi, setelah berpikir lumayan
lama, kuputuskan mulai dari sekarang aku akan berusaha sekuat tenaga untuk
memulai semua hal dengan Bismillah. Karena hari ini masih dalam suasana
euphoria Tahun Baru, maka mungkin hal ini bisa masuk dalam resolusiku tahun
ini. Semoga saja aku bisa melakukannya, melibatkan Tuhan dalam segala
perbuatanku. Caranya dengan hal sederhana dulu, memulai sesuatu dengan Bismillah.
Bismillah hirrohman nirrohiim….
Mencerahkan sekali, Mas. Terima kasih.
ReplyDeleteSama-sama
DeleteIni bagus. Gue suka. Doa itu bukan hal sepele...dan justru bnyak orang yang sampe lupa berdoa karena terlalu nganggap itu hal kecil. Tulisan ini jadi ngingetin kita untuk nyadar heheheh nice.
ReplyDeleteGue, juga suka :)
Deletemoga aja gue selalu inget untuk membaca doa selalu..
juga, moga ada yang tersadar lewat tulisan gue :DDD
Aku juga kadang lupa memulai segala sesuatu dengan kalimat basmallah, hal kecil yang sangat berpengaruh dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan, tapi terkadang aku menyelipkan istighfar di tengah-tengah pekerjaan, dan hamdallah di setiap selesai melakukannya. Dan itu sungguh memberi efek yang sangat luar biasa. :)
ReplyDeletepatut dicontoh!
DeleteAwali semua dengan Bismilah, jika lupa membaca bismillah, bacalah bismillahi awalahu wa akhirohu. hehe.. dan akhiri dengan Alhamdulillah. :D
ReplyDeleteyups,, thats right itu kanan :D
DeleteAwesome...hal kecil tapi berpengaruh kepada seluruh kehidupan, melibatkan Tuhan disegala aktivitas
ReplyDeleteyup,, thats right
Deletekawan, gabung yuk di group google plus " tematik blog ", anggotanya masih dikit, makanya ajak teman-teman yang lainnya ya
ReplyDeleteOke gann
Delete